Kisah Nyata Dibalik Film "Surat Kecil Untuk Tuhan"
Assallamuallaikum. Wr. Wb.
Bagi yang sudah pernah melihat film ini, pasti sudah tak asing lagi. Oke kita masuk ke inti aja.
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan ..
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada hal yang sama terjadi padaku,
terjadi pada siapapun.
Cuplikan itu menjadi sedikit bait dari sebuah tulisan yang ditulis seorang remaja penderita kanker Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak. Sebuah kanker ganas yang menyerang pada bagian wajah seorang gadis remaja bernama Gita Sesa Wanda Cantika.
Umurnya masih 13 tahun saat dokter mengatakan kepada ayahnya bahwa putrinya hanya dapat bertahan selama lima hari bila tidak melakukan operasi segera.
Hati ayah mana yang tidak hancur ketika tahu jalannya operasi itu harus membuat sang putri kehilangan sebagian wajahnya. Sedangkan sang putri mulai bertanya mengapa diwajahnya mulai tumbuh gumpalan sebesar buah kelapa. Tak ingin melukai hati anaknya, sang ayah berserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke, panggilan gadis remaja aktif dengan sejuta prestasi model dan tarik suara.
Namun perlahan Keke mulai menyadari dirinya bukan sakit biasa, ia sadar hidupnya tak mungkin akan bertahan lama dengan pandangan mata yang mulai buta oleh kanker.
Walau akhirnya ia tahu ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya.
Ia memberikan senyum kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah.
Tuhan menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat.
Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil, Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama.
Keberhasilan dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker yang baru pertama kali terjadi pada putri Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di Dunia bertanya-tanya.
Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke sadar napasnya di dunia ini semakin sempit.
Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernapas lebih lama dari vonis lima hari bertahan hingga tiga tahun lamanya.
Dokter menyerah terhadap kankernya, di napasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan.
Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun.
Nafasnya telah berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan Idul Fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi.
Ribuan air mata berjatuhan ketika biografi pertamanya dikeluarkan secara online.
Pesan Keke terhadap dunia berhasil menyadarkan bahwa segala cobaan yang diberikan Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman. Perjalanan waktu, biografi Keke pun dipasarkan secara luas.
Inilah surat yang ditulis oleh Keke :
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
terjadi pada orang lain.
Tuhan…
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan…
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan…
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya..
Tuhan…
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya.
Tuhan…
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan…
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku..
Tuhan ..
Surat kecil-ku ini adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali…
Ke dunia yang Kau berikan padaku..
In memorial,
Gita Sesa Wanda Cantika.
19/06/91-25/12/06Inilah foto Keke saat mengidap kanker :
Nah, setelah membaca postingan saya diatas, apa yang anda rasakan? :')
Ini juga OST dari ending film Surat Kecil Untuk Tuhan
SINOPSIS FILM SURAT KECIL UNTUK TUHAN
Kisah Gita Sessa Wanda Cantika,gadis 15 tahun yang tegar berjuang melawan Kanker Rabdomiosarkoma yang Ia derita.
TUHAN BOLEHKAH AKU MENULIS SURAT KECIL UNTUKMU
TUHAN BOLEHKAN AKU MEMOHON SATU HAL KECIL DARI MU
TUHAN BOLEHKAH AKU HIDUP UNTUK WAKTU YANG LAMA
TUHAN BOLEHKAN AKU ADA DI DUNIA INI UNTUK BAHAGIA.
ISTANA DALAM DUNIA KECILKU
Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit langit kamarku. Aku masih terbaring malas untuk bangun, Namun sepertinya Matahari mulai marah padaku, karena masih saja Aku menutup mataku. Cahaya Matahari pagi itu mulai menyentuh seluruh isi ruangan di kamarku yang cukup besar. Akhirnya, Aku mengalah pada alam dan Aku harus bangun, ini kah hari dimana Aku mulai harus sekolah.
Uohhhh…. teriakku sambil menguap.
Hai sobat, kenalkan namaku Gitta Sessa Wanda Cantika. Terlalu panjang ya.. ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga saudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki, namanya juga dipersingkat saja. Panggil mereka Koko dan Kiki, Koko, kakak tertua aku sekarang telah menikah dan memberikan Aku seorang keponakan imut dan lucu loh.. sedangkan Kiki, kakakku ke-dua sibuk dengan kerajaan pendidikan dia. Anaknya rajin dan pandai sekali.. terkadang setiap aku mengalami kesusahan dalam pelajaran sekolah. Dia yang terdepan menjadi guru privateku.
Keluarga kami keluarga yang bahagia, walau Ibu dan Ayah telah bercerai namun hubungan masih terjalin dengan baik. Aku dan kedua Kakakku tinggal bersama Ayah. Ops.. tak lupa kukenalkan pahlawan dalam keluarga kami. Dia ini ada raja dari istana kami. Ayahku, teman sekaligus pacarku.. lucu ya.. eits jangan salah paham ya! Habis Ayah, walau sudah berumur tampang boleh dibilang ga jauh dari Tau ming se, bintang F-4 asal Taiwan itu loh..
Hm.. di hari ini! saatnya Aku ceritakan tentang bagian dari istana kami. Sejak kecil Aku mempunyai hobby Menyanyi dan Modeling. Ga percaya? Silakan saja lihat koleksi kamarku. Bukan sombong ya hehe. Tapi itu kan waktu kecil, sekarang Aku sibuk dengan sekolah saja kok! Masih terbayang oleh Aku, ketika Aku beberapa kali menjadi juara model di beberapa kejuaraan dan Aku juga sempat membuat album cilik. Tapi rasanya itu bagian dari masa kecil yang indah. Walau terkadang Aku masih merindukan masa masa itu.
Oh ya.. sekarang Aku duduk di bangku kelas 1 SLTP Al-Kamal, aku baru menginjak sekolah ini saat aku masuk pertengahan semester. karena beberapa masalah dalam keluarga kami, khususnya ketika perceraian orang tua. Aku dan kedua kakakku sempat memutuskan untuk berhenti sekolah. Namun akhirnya Aku rindu juga terhadap dunia pendidikan. Suatu ketika ayah mendapatkan tawaran pekerjaan di sebuah yayasan pendidikan. Sehingga akhirnya setelah berdiskusi kami memutuskan untuk kembali sekolah. Dan ternyata pilihan ini tidak salah.. Aku sangat bahagia karena memiliki beberapa teman yang baik dan sayang padaku.
Sobat, rasanya menjadi anak remaja adalah bagian dari hidupku saat ini. terlepas dari semua itu Aku masih berusia 13 tahun. Namun Aku juga mempunyai hobby jalan jalan ke Mal atau pun sekedar hal rahasia yang ingin Aku ungkapkan. Temen temenku suka mengeluh jika sedang berpergian denganku. Aku suka menghilang secara tiba tiba? Mereka terkadang sibuk mencari Aku kemana mana, padahal sesungguhnya Aku suka sekali menuju tempat bacaan di setiap Mal. Dari sekedar membaca komik sampe novel semua Aku suka! Makanya tak heran Aku bisa berjam-jam berdiri sambil membaca buku di sebuah kios atau toko buku.Oh ya.Aku suka bunga mawar merah lho.Ketika aku ditembak sama Andi,aku baru mau menjawab kalo kelopak bunga mawar dikamarku udah habis.(hheehee romantis ya). Dan aku paling gak bisa tidur tanpa bantal bintang kesayanganku.Hehe…
Buat Aku pendidikan adalah segalanya. Dan segala sesuatu yang bisa aku baca untuk menambah pengetahuan otakku, selalu kulahap. Mulai dari buku Pintar sampe kamus bahasa Indonesia. Aku sih sip sip aja! Hehe. Oh ya Aku suka sekali komik keluaran jepang. Bahkan Aku bercita cita untuk menjadi penulis komik. Di sela sela waktuku, Aku selalu mengambar Manga atau tokoh kartun jepang. Entah sudah berapa banyak tokoh kartun imanijasiku terlukis di kertas fileku.
Oh ya.. tak lupa kukenalkan beberapa Sahabat terbaikku yang selalu kukenang dan kusayangin . Mereka adalah Maya yang cantik, Syifa yang unik, Echda yang selalu bikin lucu, terus Chika yang pemalu namun ga malu-maluin. Andini yang selalu tertawa dengan kencang. Kemudian ada Nelly yang mirip Krisdayanti, Idha yang ceriwis. Githon dan Sysca yang selalu berebut hobby yang sama. Dan yang terakhir Nozia yang mirip Rei si Sailor Mars.
Kami adalah geng yang selalu bersama, susah atau senang. Duka atau tangis. Apapun kami lakukan bersama. Banyak hal yang nyaris tidak pernah kami lakukan tanpa bersama. Karena kami adalah kelompok paling ngetop dan menghebohkan di sekolah kami. Tak kalah dari geng apapun. Karena kami punya motto biar kecil tapi cabe rawit. Biar masih SMP tapi kelakuan SMU hehe.
Tak terlupa satu sisi lain yang ingin kukatakan akan perjalanan cinta. Aku pun tak bisa terlepas dari jatuh cinta. Cinta yang mungkin orang lain bilang cinta monyet. Tapi buat Aku, cukup cinta yang indah. Untuk seseorang yang kusayang. Andi, dia adalah pangeran dalam hidupku. Anugerah Tuhan yang membuat Aku serasa seperti putri dalam dongeng.
Sobat, bisakah kau merasakan apa arti dunia kecil dalam hidup kamu. Ya.. dunia kecil. Terkadang ada rasa sedih, benci dan marah. Namun terlepas dari semua itu. Dunia itu terasa indah. Bukankah setiap orang terlahir untuk memiliki dunianya masing masing. Mungkin istanaku terasa indah, namun ada pun sisi dimana Aku mulai merasa sedih. Karena Aku juga manusia biasa.
Mungkin Aku pernah bangga karena terpilih menjadi siswa terladan oleh pemerintah dan Aku sempat juga mendapatkan pelukan dari Ibu Megawati yang ketika itu menjabat menjadi Presiden. Namun Aku juga harus menghadapi sebuah kenyataan orang tuaku bercerai. Bukankah dunia itu cukup adil untuk manusia. Kebahagian dan kesedihan selalu ada dalam dunia. Apakah Aku layak mengeluh? Tidak. Aku tidak mengeluh. Aku jalanin semua dengan baik baik saja.
AIR MATA ITU MULAI ADA
Lukisan_asli_keke
Suatu ketika di hari yang tak pernah Aku duga. Ketika Aku mulai merasa ada hal lain yang mulai datang pada hidupku. Kakakku Kiki pulang dengan keadaan malu untuk dilihat, wajahnya mirip sekali dengan Ikan Mas. Aku sempat membuat lelucon akan sakit mata yang dialami oleh kakakku. Usut punya usut. Terjadi kehebohan di Kelas Kakakku. Beberapa siswa mengalami sakit mata memerah. Dan salah satunya adalah Kakakku.
Kuperhatikan wajah Kakakku ketika makan malam bersama. Kami sempat bercanda ria dan kukatakan pendapat Aku tentang sakit mata itu. Ada mitos yang mengatakan itu akibat mengintip. Dan kakakku terlihat malu, namun dia tidak marah karena itu hanya percandaan di meja makan.
Setelah Ayah memberikan obat mata, keadaan Kakakku mulai membaik. Beberapa hari kemudian penyakit itu menghilang. Namun ketika Aku bangun di pagi hari. Aku mulai merasa mataku terasa perih, kulihat cermin di lemariku. Astaga!! Mataku memerah. Aku tertular penyakit mata dari kakak. Mungkin karena Aku dikutuk kakak karena ejekan saat itu. Rasanya malu sekali untuk makan pagi bersama bila kakakku melihat wajahku ini.
Benar saja. Tawa kakakku terlihat senang ketika ia melihat wajahku. Untungnya Ayah sempat melotot ke arah kakak dan dia terdiam. Hal pertama yang Ayah tanyakan padaku adalah.
”gimana Keke. Sakit? Nanti pulang sekolah kita ke dokter ya!” tanya ayah dan Aku hanya terdiam karena malu.
Kejadian itu baru saja terjadi di rumah. Ntah apa yang bisa kupikirkan di kelasku nanti. Semua pasti akan menertawakan Aku. Memang hal itu terjadi. Semua murid di kelasku memandang dengan aneh , dan Aku hanya menutupin wajahku dengan tisue. Hingga temen sebangkuku Chika bertanya..
”napa loe ,ke?”tanya Chika
”mata gua.. kena tepa Kiki, aduh malu deh.!” ujarku
”ah sebodoh amat. PD aja lagi. Lagian bukan hal yang biasa kok. Kemarin kan sempet heboh heboh di Kelas sebelah juga ada yang kena!”
”oh ya kok gua ga tau ya..!”
”apa sih yang loe tau.. komik melulu sih! Tapi baguslah dengan gitu. Mereka juga ga ada yang berani katain loe.. takut ketepa haha!”
”dasar loe ah hehe!” ujarku pada Chika.
Nampaknya gosip kutukan bila meledek orang yang sakit mata, cukup ampuh untuk membuat temen temenku diam. Namun aku malu untuk bertemu Andi pacarku. Untungnya hari ini dia berhalangan hadir. Aku masih sempat mengikuti pelajaran olahraga bermain Volley. Dan ketika aku bermain volley..
”ke.. loe mimisan..!” ujar Chika yang satu tim denganku
Aku terkejut tak menyadari hidungku mulai mengeluarkan darah segar. Dan Aku pun berlari menuju toilet untuk membersihkan serta meredahkan mimisan ini. Untuk sesaat aku hanya beristirahat di ruang Unit kesehatan Siswa. Hingga menunggu mobil jemputan Ayah. Yang telah di beritahukan oleh wali kelas akan mimisanku.
Aku mulai mengeluh merasa sulit bernafas karena lubang hidung sebelah kiriku tersumbat. Melihat keadaanku Ayah mengira aku mengalami flu dan pilek. Akhirnya pulang dari Sekolah , kami langsung menuju dokter pribadi keluarga kami bernama Pak. Fendy.
Aku hanya terduduk terdiam ketika dokter mulai memeriksa mulut dan mataku melalui senter kecil. Kemudian ayah mulai bertanya tanya akan sakitku. Dokter hanya berkata ringan sambil membuat resep obat.
”obat ini diminum secara teratur selama Lima hari , bila tidak ada perubahaan saya akan buat surat pengantar ke prof Lukman di Rumah Sakit Darmais.” ujar dokter fendy
Aku dan Ayah hanya tersenyum kecil melihat apa yang dikatakan Dokter. Dugaan sementara untuk penyakitku adalah Sinus, dengan minum obat secara teratur dalam lima hari mungkin akan sembuh. Namun apa yang terjadi. Hari demi hari berlalu, Ada yang aneh dengan diriku. Mataku tidak kunjung memutih dan terus memerah. Mengeluarkan air mata dan terasa perih. Hidungku terus mengeluarkan darah dalam beberapa kali sehari. Ayah mulai khawatir dan rasanya lubang hidung sebelah kiriku terasa mati rasa.
Sesuai perintah Dr.Fendy bila dalam lima hari tidak ada perkembangan, Aku harus menuju rumah sakit rujukan. Aku sedikit terkejut dengan apa yang kulihat dan mulai merasakan ketakutan kecil. Memandang sebuah rumah sakit yang besar dan untuk pertama dalam hidupku ,aku menginjakkan kaki di rumah sakit untuk bertemu dengan seorang Profesor Lukman.
Setelah bertemu Prof.Lukman. Ayah mulai memberikan surat pengantar yang dibuatkan oleh Dr.Fendy. setelah membaca isi surat tersebut. Prof.Lukman mulai melakukan tindakan awal. Bagian dari kepalaku akan di ronsen dan ini adalah pengalaman pertama dalam hidupku menghadapi sebuah alat canggih dari kedokteran. Aku hanya berujar dalam hatiku , ada apa dengna diriku. Mengapa hanya sebuah flu. Aku harus melakukan berbagai pemeriksaan.
Setelah hasil ronsen itu keluar dalam bentuk copy scenen. Prof Lukman terdiam dan terlihat berkonsentrasi memperhatikan hasil ronsen tersebut. Prof. Lukman. Hanya memandangku sekilas lalu berkata padaku.
”Keke. Bisa kamu keluar sebentar.. Saya ingin bicara dengan Ayah kamu sebentar.. pembicaraan orang dewasa!” jelas Prof. Lukman
”ok.. gapapa. Ayah.. Keke. Keluar dulu ya..!” ujarku untuk pamit.
Dan Aku hanya melihat Ayah masih bingung dengan permintaan Prof.Lukman padaku. Setelah itu keadaan menjadi sunyi dan Prof. Lukman mulai menghela nafas untuk memulai pembicaran dengan Ayah.
”Pak Jody..” panggil Prof.lukman pada Ayahku.
”iya.. pak, ada apa ya ! kok anak saya dari kemarin mimisan dan katanya dia susah nafas ? Apa hasil diagnosa copy scenennya pak?” tanya Ayah.
”mohon Pak Jody kuat mendengar semua ini.. !” jelas Prof.Lukman yang mulai membuat ayah sedikit takut.
”ada apa dengan putri saya pak?”tanya Ayah.
”Putri Bapak terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma..!!”
”hah.. rabdo…” ujar Ayah kesulitan mengulang
”penyakit ini secara luas dikatakan tergolong Kanker.!”
”Kanker……!?” Ayah terkejut
”benar Pak Jody. Putri anda terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak!”
”saya tidak begitu ngerti penyakit ini.. tapi bagaimana bisa?”tanya Ayah
”mohon bapak tenangkan diri sebentar..!”
”saya minta maaf untuk mengatakan kalau penyakit kanker pada putri anda adalah kanker paling ganas dalam tingkatan kanker. Kanker ini masuk stadium 3. dan perkembangannya hanya lima hari. Dan ini adalah kasus pertama dalam hidup saya melihat kejadian pada putri anda. Biasanya kanker ini hanya menyerang anak di bawah usia 3 tahun atau usia lanjut.!”
”Professor jangan bercanda. Keke itu jarang sakit.. bahkan tidak ada tanda tanda kalau dia kanker!” bela ayah
dokter hanya terdiam dan mencoba membuat Ayah yang panik untuk tenang sesaat.
”Pak Jody, inilah Rabdomiosarkoma, penyakit ini merupakan kanker ganas yang tidak memiliki tanda tanda, lain dengan seperti kanker payudara ataupun kanker stadium ringan. Kanker ini berkembang sangat cepat dalam waktu lima hari. !”jelas Prof.Lukman dan Ayah mulai menangis.
”tapi pak.. bagaimana bisa putri saya..terserang kanker begitu menakutkan seperti ini!”tanya ayah ulang
”Pak Jody. Saat ini bukanlah saatnya untuk mencari penyebab kanker ini. namun adalah saatnya untuk mengobati kanker ini agar tidak berkembang secara luas pada pasien”jelas Prof .lukman.
Ayah hanya bisa menangis dan Prof berusaha membuat Ayah tenang. Setelah kemudian keadaan mulai terkontrol. Prof mulai menjelaskan prosedur yang harus dilakukan untuk menyembuhkan Aku serta melenyapkan kanker ini. Prof Lukman mengambil copy scenen tengkorak wajahku kemudian mulai menjelaskan tindakan yang harus dilakukan.
”jadi langkah yang harus dilakukan adalah mengangkat kanker ini melalui operasi. Dan operasi yang harus dilakukan adalah memotong tulang pipi, kemudian mata, dan setengah dari wajah pasien. Boleh dikatakan putri bapak kemungkinan akan menjadi buta dan cacat”jelas Prof. Lukman
”astaga Pak, kanker itu hanya sekecil kuku, mengapa operasi harus sampe kayak gitu?” tanya Ayah kaget
”Pak Jody. Prosedur pengangkatan kanker adalah secara medis adalah seperti ini, mengenai masalah sehabis operasi, bisa dengan melakukan operasi plastik pada wajah pasien!”
”tapi pak. Anak saya adalah seorang wanita. Bagaimana dia menghadapi masa depan setelah operasi yang nyaris menghabiskan sebagian muka dia!”
”tapi ini adalah keputusan yang terbaik..bagaimanapun tidak ada pilihan lain untuk kanker Rabdomiosarkoma!!”
”apakah ada jaminan setelah melakukan operasi. Putri saya akan sembuh!” tanya Ayah dan Prof Lukman hanya terdiam
”saya tidak bisa menjamin semuanya, karena untuk kanker stadium rendah saja. Keberhasilan sembuh pada pasien sangat kecil. Apalagi dengan keadaan putri bapak, yang saya bisa katakan adalah semua kehendak Tuhan.!”
”berikan saya waktu untuk menjawab dokter. Saya harus melakukan diskusi masalah ini dengan keluarga. Dan memberikan keputusan!”jelas Ayah
”Pak Jody, rembukkanlah masalah ini dengan cepat. Karena kanker ini berkembang sangat cepat!”
Ayah hanya bisa terdiam untuk beberapa saat. Sedangkan Aku mulai bosan menunggu hasil pembicaraan Ayah dengan Prof.Lukman. Untungnya ada salah satu suster yang tidak bertugas dan dia bersedia menemani Aku berbicara. Suster yang sangat ramah itu terlihat baik dan ramah padaku. Dan saat Aku mulai berbicara dengan suster. Ayah muncul dengan wajah terlihat murung.
”Ayah.. lama banget sih!!.. untung ada suster yang temenin Keke ngobrol!” jelasku
”maaf ya keke.. tadi ada hal penting yang mesti Ayah bicarakan sama Prof.Lukman.”jelas ayah
Aku tak mengerti apa yang terjadi. Namun saat itu juga ayah berlutut mengikutin tinggi badanku. Dia memandangku dengan wajahnya kemudian ia mulai memelukku. Aku merasa malu saat itu ketika suster mulai tersenyum melihat tingkah ayahku yang tak biasa.
”aduh ayah.. malu neh, kenapa sih tiba tiba gini !” ujarku
”aduh gapapa lagi Keke. Ga usah malu malu gitu. Artinya Ayah Keke sayang sama Keke.. ya kan pak!” tanya suster itu
dan Ayah hanya terdiam tanpa bicara. Kemudian kami mulai kembali ke dalam mobil. Tidak ada canda apapun didalam mobil seperti biasanya. Ayah terlihat berbeda dari biasanya. Karena rasa penasaran ayah hanya dia saja, Aku pun mulai bertanya..
”Ayah.. apa sih kata Prof.Lukman tentang penyakit Keke!” tanyaku
dan ayah hanya tersenyum kecil dan berkata..
”Keke hanya sakit flu biasa. Tidak ada yang perlu ditakutkan.. minum obat nanti juga sembuh, Keke tahan dulu ya.. !!” jelas ayah
Apakah ini sebuah pernyataan yang sesungguhnya. Aku mulai merasa ada yang tidak benar. Namun Aku tidak ingin berpikir apapun, karena sesungguhnya aku lebih tahu apa yang terjadi dalam tubuh aku. rasa sakit pada hidungku mulai terasa menghambat pernafasanku. Namun aku hanya bisa bertahan untuk tidak membuat diriku seolah sakit. Aku ingin buktikan kalau apa yang Ayah katakan adalah benar..
Hari demi hari kulewati.Aku makin heran dan bertanya-tanya didalam benak ku.Penyakit apa yang tengah bersarang di tubuhku ini.Ayah membawaku kesana kemari untuk berobat.Tapi bukan kesembuhan yang ku dapat,kulitku semakin mengering dan tumbuh benjolan di mata yang menggangggu penglihatanku.Separo wajahku ini memerah dan berubah menakutkan layaknya monster.Leherku pun condong kekiri dan sulit digerakkan.
“Keke,waktunya makan obat,Nak” Ujar ayah menghampiriku.
“Keke nggak mau,Yah.Obatnya pahit,nggak enak.” Jawabku menolak
“Ayo Keke,Biar Keke cepat sembuh yaa..” Ayah terus membujukku
“Nggak mau.Perih,Yah” Aku terus menolak.Obat yang diberikan adalah sejenis bawang bombay berwarna hitam.Rasanya amt pahit sehingga aku sering mual melihatnya.
“Ayah tau Keke nggak mau minum obat ini karena Keke merasa sendirian menghadapi sakit Keke.Tapi obat ini demi kesembuhan Keke.Ayah janji kalau Keke mau makan obat ini,Ayah akan memakan juga sisa obat yang sudah Keke makan.” Ujar Ayah kepada ku sambil memakan obat yang kurasa bener-bener gak enak.
Air mata ayah tiba-tiba berlinang dipipinya.
“Bukan itu maksud Keke.Ayah gak perlu makan obat Keke.Keke nggak papa kok.Keke cuma heran aja kenapa sih sakit mata dan flu kayak gini aja kenapa harus sebegini menderitanya.Keke bingung,Yah” Jawabku.
Lalu,suatu hari ayah membawaku kesuatu tempat.Tak lupa bersama teman-teman baikku juga.
“Keke,bangun” Kata Syifa membangunkan ku.
“Ehmmm…”
Setelah aku bangun,ayah sudah tidak ada dimobil.Tak lama kemudian ayah kembali bersama seorang pak tua berjenggot putih dan membawa kalung tasbih di tangannya.
“Ini Keke,Pak.Putri saya.” Kata Ayah kepada Pak tua itu.
“Astaghfirulloh,kalo ini kanker pak.Maaf saya tidak bisa menyembuhkan kanker.”
Apa?Kanker.Apa yang disembunyikan Ayah tentang penyakitku ini ternyata adalah kanker.Kenapa ada kanker yang bersarang diwajahku? Kenapa ayah menyembunyikan ini semua.Aahhh…Hatiku serasa memberontak.
“Maafkan ayah,Keke.Ayah terpaksa menyembunyikan penyakit Keke karena ayah nggak mau Keke bersedih.” Jelas Ayah.
Ada sedikit rasa kecewa dihatiku.Kenapa ayah tidak jujur saja dengan apa yang ku alami saat ini.Aku tahu sekarang apa yang telah dibicarakan ayah dengan Prof.Lukman sekian hari yang lalu.
Ketika aku tertidur lelap dan lupa akan sakitku,tiba-tiba pipi kiriku terasa perih.Seperti ada yang menyentuhnya.
“Astaghfirullohaladzim” Sebut Ibu sambil menyentuh pipiku.
“Ibu..”Ujarku terbangun.
“Kamu kebangun ibu ya,Ke” Tanya Ibu.Aku hanya mengangguk.
“Ya sudah,kamu tidur lagi yaa..”
“Ibu tidur disini,kan?” Tanyaku
“Iya,Keke.Tapi nggak sekarang” Jawab Ibu sambil meneteskan airmata.Aku hanya terdiam kecewa.
“Ya sudah kamu istirahat.Ibu keluar dulu”Pinta Ibu.sekali lagi aku hanya mengangguk.
Kembali aku terbangun karena ada keributan dirumah ini.Au pikir dengan keadaanku seperti ini,kedua orangtuaku bisa kembali normal seperti dulu.Tapi malah sebaliknya.Aku langsung saja turun kedapur dan melihat mereka berdua sedang memperdebatkan aku.
“Keke..Kamu terbangun karena kegaduhan kami,yaa..” Tanya Ibu.
“Aku mau liburan ketaman bunga” Kataku sinis.
“Baiklah,Nak.Kapan-kapan kita ketaman bunga yaa..” Jawab Ibumenghiburku.Aku hanya mengangguk dan berbalik badan kembali kekamar.”
Keesokan harinya kulihat dicermin wajahku semakin memerah.Dirumah sepi sekali.Kiki pergi kesekolah.Koko,paling juga sibuk sama mobil balapnya.Dan ayah tadi berpamitan ingin menemui Pro.Lukman.
“Masih ada jalan lain selain jalan operasi pengangkatan tulang pipinya.” Ujar Prof.Lukman menghela nafas.
“Apa itu Prof ?” Tanya ayah cemas
“Kemoterapi.” Jawab Prof.Lukman singkat.
“Saya pernah mendengar tentang terapi itu,tapi saya masih kurang mengerti,Prof.”
“Kemoterapi adalah pengobatan dengan jalan memasukkan zat-zat kimia kedalam tubuh untuk mematikan sel-sel kanker yang menyerang tubuh Keke.Pengobatan ini tidak melalui tahap operasi,hanya mengakibatkan efek samping yang akan dialami Keke setelah terapi.Seperti muntah,diare dan kerontokan rambut.” Jelas Prof.lukman.
“Baiklah,Prof.Lakukan apa yang terbaik buat Keke.” Pinta ayah dengan air mata mengalir di pipinya.
“Semoga tubuh Keke dapat merespon zat itu.” Ujar prof.Lukman
Malam harinya Andi datang kerumah.Ia ingin bertemu denganku dan membuat surprise kecil untukku.
“Ngapain kamu mau ketemu Keke,An” Tanya Kiki.
“Aku mau ngasih boneka ini buat Keke.Hari ini adalah anniversarry ku sama Keke yang pertama.” Jawab Andi girang.
“Wahh keren.Udah satu tahun yaa..Nah tu si Keke” Jawab Kiki sambil melihat Keke yang sedang menuruni tangga.
“Keke..” Panggil Andi tersenyum padaku.
“Andi,aku mau ngomong sesuatu sama kamu.”Ujarku
“Aku juga.” Jawab Andi yang terlihat senang.
“Akuu…” Ujar kami kompak (hheehhee…)
“Kamu duluan deh,Ke” Perintah Andi.
“An,sebaiknya kita sudahi hubungan kita dulu.Aku mau konsentrasi sama pengobatanku.Aku ingin cepet sembuh.Kamu mau ngomong apa??” Tanyaku.
“Ehh..nggak ada,Ke.Aku cuma mau ngasih boneka ini sama kamu.” Tiba-tiba ekspresi Andi berubah.Genangan airmata dikelopaknya nampak terlihat.
“Makasih ya..” Jawabku.
“Iya,Ke.Sama-sama.Kao gitu akk..akk…aku pulang dulu,Ke.” Air mata Andi pecah dan dia berlalu dari hadapanku sambil nenangin dirinya dan mengusap airmatanya.
“Ati-ati,An” Ujarku melihat Andi yang sebenarnya aku juga nggak tega ngeliatnya.
Dikamar,aku membuka bungkusan boneka yang diberikan oleh Andi.Ada satu tombol merah yang sengaja dibuat oleh Andi.Setelah kutekan,ternyata adalah rekaman suara Andi.
“Keke.nggak terasa ya satu tahun kita lalui bersama.Aku senang bisa menyayangimu hingga saat ini…” Dan entah apalagi katanya.Aku lupa..(hehe..)
Setelah keputusan Kemoterapi diambil.Secara rutin aku diantar kerumah sakit untuk menjalani Kemoterapi.Rasa sakit yang menjalar dari tanganku amat sangat membuatku tesiksa.Tak hanya itu saja.Aku sering muntah aneh.Mungkin karena banyaknya zat kimia yang masuk kedalam tubuhku.Dan rambutku sengaja ku potong karena banyak rambut yang rontok.
HARI INDAH ITU TELAH DATANG
“Semoga ini yang terakhir,Keke.” Kata Prof.Lukman sambil mengelus pundakku.
“Setelah saya teliti dan berdasarkan pengobatan serta semangat Keke yang tiada habisnya demi kesembuhannya,akhirnya Tuhan menjawab doa kita.Keke telah sembuh total dan berhasil melawan penyakitnya.” Jelas Prof.Lukman
“Horree akhirnya Keke sembuh juga.” Teriak teman-temanku si lobby Rumah sakit.
“Stop stopp…gimana kalo kita buat pesta.Buat ngerayain kesembuhan Keke.” Usul kakakku Kiki
“Boleh juga..” Jawab Ayah
“Setuju??” tanya Kiki
“Setujuuu….” Teriak semua.
“Keke.keke senang bisa seperti ini lagi?” Tanya Ayah sambil mengelus rambutku.
“Iyya,Yah.” Jawabku smbil menengok kekanan kiri berharap Andi akan datang malam ini.
“Keke cari siapa? Andi? “ Tanya Ayah menggoda.
“Hmmmm..enggak kok.” Jawabku malu.
“Ayah punya tebakan nihh buat Keke.Gini ya,Suatu hari Keke,Ayah dan Andi berlayar disamudera.Tiba-tiba kapal yang kita tumpangi terkena badai laut.Kita semua tenggelam dan hanya Keke yang bisa berenang.Nah.Siapa yang mau Keke selamatkan duluan,Ayah atau Andi??” Jelas Ayah
“Emmmm…” Aku masih bingung.
“Aku masih bisa berenang kok,Om.Meskipun gak sejago Keke.” Tiba-tiba Andi datang dan menyambung obrolanku dengan Ayah.
“Nah…Tuh Andi datang.Ya sudah Ayah tinggal yaa…” Goda Ayah.Aku hanya mengangguk.
“Malam Keke..” Sapa Andi
“Malam.” Jawabku sambil tersenyum malu..(hheehhe…)
“Selamat yaa kamu udah sembuh.Ini aku bawain bunga mawar kesukaan kamu.” Ujar Andi sambil menyerahkan bunga mawar kepadaku.
“Makasih…” Jawabku sambil mencium harumnya mawar itu.
“Ke..Aku tahu kita udah nggak pacaran lagi.Tapi aku tetep sayang sama kamu.Aku nggak peduli kamu mau nganggap aku sebagai temen,pacar,sahabat,atau apalah.Yang penting aku selalu ada buat kamu.” Jelasnya sambil memegang tanganku.
“Makasih ya,An..” Jawabku tersenyum
“Kamu gak mau ngomong apa-apa?” Tanyanya
“Emmm…apa yaa…” Aku berpikir sejenak.
“Aku tau kok,pasti kamu mau bilang kalo kamu juga sayang sama aku kan??” Andi menggoda
“Ihh.. ge er..” Jawabku semakin tersipu malu
Hari indah dan harapan yang Aku nanti akhirnya telah datang. Doaku selama ini telah didengarkan oleh Tuhan. Kesabaran dan keihklasan Aku menerima semua cobaan ini telah terbayar dengan kesembuhan. Kini, Aku bisa melakukan apapun untuk hidupku yang telah hilang. Aku ingin membalas segala rasa sedih yang kualami dengan keceriaan.
CERIAKU KEMBALI HILANG
Karena aku udah sehat,jadi aku dibolehin lagi ikut latihan dance di sanggar tari sekolah bersama teman-temanku.
“Aduhhh…” Tiba-tiba handuk Sysca mengenai mata kananku.
“Ehh.. ya ampun,Ke..Maaf ya aku nggak sengaja..” Ujar Sysca kebingungan
“Iya gak papa” Jawabku sambil mengucek mata kananku.
“Ayah.kayaknya mataku yang kanan agak nggak enak deh.” Aduanku ke Ayah ketika makan siang dikantor ayah.
“Coba sini ayah liat.Lho..memerah ini matanya.Nanti sore kita ke rumah sakit.” Ujar ayah dengan wajah khawatir.Aku hanya mengangguk.
“Sepertinya kebahagiaan Keke tidak berlangsung lama.” Ujar Prof.Lukman kepada Ayah
“Maksut Prof.Lukman??” Tanya ayah yang mulai cemas
“Iyya..Kanker Keke tumbuh lagi.Ini sangat aneh sekali.Ternyata kanker Keke lebih kuat dari Keke.” Ujar Prof.Lukman dengan wajah yang tidak meyakinkan lagi.
“Maafin ayah,Nak.”
“Kenapa,Yah? Kanker itu ada lagi?” Tanyaku
Lalu ayah berlutut didekatku.
“Maafin ayah,Ke.Ini semua gara-gara ayah.Keke anak ayah yang paling cantik.Ayah nggak mau Keke menderita seperti ini.Ini semua salah Ayah.Maafkan ayah,Ke” Ayah mengeluarkan air matanya.
“Ayah,ini bukan salah ayah,ini semua cobaan dari Tuhan.Kita harus menerimanya.” Jawabku
Setelah aku mengetahui kanker yang kualami kembali menyerang wajahku,aku tak patah semangat untuk menjalani kemoterapi kembali.Hari demi hari tak terasa kulewati dengan penyakit yang menggerogotiku.Rambutku pun kian hari kian habis hingga akhirnya tak ada sehelai rambutku tumbuh di kepalaku.
“Andi,Kamu sudah tau kalo kanker Keke menyerang Keke lagi.” Tanya Syifa
“Iya.Aku tau.Aku ngerasa bersalah banget.Keke sakit semenjak Keke jadian sama aku.Setelah sempat kami putus,Keke sembuh total dari kankernya.Dan setelah kami balikan lagi,Keke kembali sakit.Akulah yang membawa kesialan di hidup Keke.” Ujar Andi murung.
“Enggak,An.Meskipun kamu tidak ada dikehidupan Keke lah yang makin memperburuk keadan Keke.Kamu masih ingat kan pertama Keke sakit,Cuma kamu yang bisa bujuk Keke mau makan,nyanyiin lagu buat Keke.Dan semangatin Keke.” Jelas Syifa
“Iyya sih..” Singkat Andi.
“Sudahlah…yang penting kamu masih sayang sama Keke.” Hibur Syifa.Andi pun hanya tersenyum.
“Tidak terasa,Ke.Tiga tahun sudah kita berusaha melawan penyakit yang ada ditubuh Keke.Tapi tuhan berkehendak lain.Ternyata penyakit Keke lebih kuat dari Keke.” Ujar Prof.lukman sambil memandangku dengan haru.
“Apa,Prof.Profesor kan dokter spesialis yang handal.Apa tidak bisa menyembuhkan penyakit putri saya.” Teriak Ayah kepada Prof.Lukman.
“Sudahlah,Prof.Ini sudah kehendak yang diatas.Yang jelas Prof.lukman sudah bekerja keras membantu melawan penyakit Keke.Terima kasih ya Prof.” Aku tersenyum pada Prof.Lukman dan menghampiri ayah.
Malam yang larut ayah masih saja belum tidur.Mungkin menunggu Kak Koko pulang.Tiba-tiba Kak Koko mengendap-ngendap diteras ingin masuk kerumah selarut ini.Tidak tahunya ayah sudah menunggunya diruang tamu.
“Koko..” Ujar Ayah.
“Ehh Ayah.Ngagetin Koko aja.Kok ayah belum tidur??” Tanya Koko mencari alasan.
“Sampai kapan kamu terus-terusan bermain balapan liar seperti ini? Kamu adalah anak lelaki tertua dikeluarga ini.Dan akan menggantikan ayah senagai kepala keluarga nanti.Membimbing adik-adikmu kelak jika ayah tinggalkan.” Tanya Ayah.
“Ayah,sejak kapan ayah peduli sama Koko.Ayah hanya memikirkan diri ayah sendiri.Ayah bercerai dengan Ibu dan menghancurkan keluarga ini.Apa ayah sadar,Koko hilang perhatian dari orangtua.Koko nggak tau harus menghibur diri Koko dengan cara apa.Dan ini dalah satu-satunya cara untuk menghibur diri Koko.Dan sekarang ditambah lagi dengan penderitaan penyakit yang Keke rasakan.Apa Ayah belum sadar juga??” Teriak Koko memberontak kepada Ayah.
“Koko..”Panggil Ayah kepada Koko yang berlalu meninggalkannya.
Aku terbangun dan melihat Kak Koko berjalan kekamarnya.
“Kak Koko..” Panggilku.Koko tidak menghiraukan
“Kakk…”Panggilku sekali lagi.Aku laangsung memeluk Kak Koko dari belakang.
“Kakak harus berubah.Kasian ayah.berjuang sendirian untuk memenuhi kebutuhan dan kebahagiaan keluarga kita.Ditambah penyakit Keke yang menambahi beban keluarga ini.Berubahlah Kak.Demi Keke.” Pintaku sambil menitikkan airmata.Koko hanya terdiam lalu melepaskan pelukanku dan berlalu kekamarnya.
“Keke..Kok Keke belum tidur?” Tanya ayah.
“Belum ngantuk,Yah.” Jawabku sambil menutup buku diary ku.
“Keke,liat bintangnya banyak yaa…” Ujar ayahku sambil menunjuk kelangit yang indah ditaburi gemerlap cahaya bintang.
“Iyya..Ayah liat deh bintang itu.Bintangnya bersinar paling terang diantara bintang yang lain.Bintang itu namanya Sirius.Keke pengen deh kayak Sirius.Bersinar paling terang diantara semua bintang” Jelasku
“Iyya nak.Bagi Ayah,Keke adalah bintang Sirius dihati Ayah.” Jawab ayah tersenyum sambil menitikkan air mata.Akupun ikut tersenyum
Malam esoknya aku diam-diam mengikuti Kak Koko ketempat dimana ia balapan mobil.Ramai sekali orang-orang yang tidak kukenali sama sekali berkerumunan dipinggir jalan dimana mobil kak Koko sudah siap untuk melaju kencang.Aku menerobos mauk kedalam arena balapan dan menghampiri mobil Kak Koko.
“Keke..ngapain sih kamu kesini.Bahaya tau.Udah turun sana..”Teriak Kak koko kepadaku.
“Nggak mau.Keke mau ngerasain balapan sama Kak Koko sebelum Keke pergi.”Jawabku
“Kamu gila ya..ini bahaya banget buat kamu.Kamu sedang sakit.Udah sana turun” Kak Koko memperingatkanku.Tapi aku tetep bersikeras ingin ikut.
“Bandel amat sihh..Ya udah Pegangan yang erat.” Kak Koko terus menggerutu.Langsung saja Kak Koko tancap gas sekencang-kencangnya.sampai rasanya aku terbang karena cepatnya mobil melaju.Tiba-tiba ditengah jalan Kak Koko berhenti.
“Ayo turun.” Seru Kak Koko.
“Nggak mau” Jawabku sambil menggelengkan kepala.
“Kamu ngapain sih ngikutin Kakak kesini.Ini bahaya buat kamu.ini arenannya cowok.” Tanya Kak Koko sambil menatap mataku.
“Keke cuma mau Kak Koko berubah demi aku.Kasian ayah,Kak.”Jawabku berusaha meluluhkan hati Kak Koko.
“Okke..Kita sekarang pulang.” Ajaknya.
Sampai dirumah aku menuju kekamar meninggalkan Kak Koko.Setelah aku melepas wigg aku,Kaki ku sulit digerakkan dan aku tak bisa melangkahkan kakiku.Aku terjatuh kelantai dan berusaha menggerakkan kakiku sendiri.
“Ayah..”Panggil Koko.Ayah membalikkan badannya.
“Ayah aku minta maaf kalo selama ini Koko berusaha memberontak dan nyusahin ayah.Koko tau Koko mengambil jalan yang salah.Tapi Koko kini sadar kalo Koko adalah seorang kakak yang harus menjaga adik-adik Koko.Keke dan Kiki.Dan mulai sekarang Koko akan berhenti balapan mobil.Ini kunci mobil Koko,Koko serahkan sama ayah buat tambahan biaya pengobatan untuk kesembuhan Keke.” Jelas Koko didepan ayah yang membuat Ayah haru.Ayah langsung memeluk Koko.
“Terimakasih,Koko.Ayah yakin kalo kamu memang anak yang baik.” Ucap ayah menitikkan airmata.
Esok paginya aku,Koko, Kiki serta Ayah dan Ibu pergi ke taman bunga dimana kami dulu sering mengunjungi tempat ini dan mengurai kisah bahagia disini.Kini saatnya aku ingin mengulang kebahagiaan itu sebelum aku pergi.
“Nah,sekarang Ayah sam Ibu duduk disini yaa..Keke mau main dulu sama Kak Koko dan Kak Kiki.” Ujarku meninggalkan mereka berduaan disitu.
Aku senang keluargaku utuh seperti ini meskipun ayah dan ibu bukan suami istri lagi.Tapi aku berharap suatu hari mereka akan bersatu lagi membentuk keluarga yang harmonis seperti dulu.Kak Koko dan Kak Kiki adalah Kakak-kakakku yang paling baik.Mereka sangat menyayangiku.Aku bangga kepada Kak Koko yang bersikap dewasa menghadapi kenyataan keluargaku.Dan tak lupa Andi.Ia adalah lelaki yang tegar dan setia menemaniku.Ku harap Andi tetap menjadi lelaki yang setia meski tanpaku.
Dan Kini aku sekarang sudah kelas 3 SMP dan sebentar lagi aku akan menghadapi ujian.
“Halo,Pak.Ini anak saya Keke ngotot terus ingin mengikuti Ujian” Bicara Ayah menelpon seseorang.
“Ayah,Ayah” Panggilku.
“Iyya,Ke.Keke kok merangkak disitu,Nak?” Tanya Ayah.
“Kaki Keke nggak bisa digerakkin.” Jawabku.
“Kok bisa.” Lalu ayah menggendongku menuruni tangga.
“Sejak kapan kaki Keke nggak bisa digerakkin?” tanya ayah sambil memijat kakiku yang nggak bisa merasakan sentuhan tangan ayah sama sekali.
“Sejak habis dari kamar mandi tadi,Yah” Jawabku.
“Kerasa ayah pijat” Tanya ayah.Aku hanya menggeleng.
Sesampai disekolah,teman-teman terbaikku memapahku kedalam kelas.Setelah bel berbunyi aku mengerjakan soal ujian.Aku semangat sekali menghadapi ujian ini karena aku ingin mendapatkan nilai yang baik dan bisa membuat ayah tersenyum.Tapi,tetesan darah segar dari hidungku kian menetes.Segera aku mengelapnya dengan tissue.Tapi yak kunjung juga berhenti.Kepalaku pusing dan pandangan mataku semakin kacau.Aku nggak mau melihat teman-temanku menangis dan nggak konsentrasi ujian karena mengkhawatirkanku.
“Yah,lihat kaki ku sudah gak papa.Coba tuh udah bisa Keke gerakkin.Keke coba jalan ya..”Kata ku kepada ayah.
Tiba-tiba
“Bruuukkk…” aku tak berdaya dan pingsan dipelukan ayah.Setelah sadar,aku sudah ada di rumah sakit.
“Keke maafin aku,Ke.Sejak aku hadir dihidup kamu,kamu menderita seperti ini.Maafin aku,Ke.Aku gak bisa bahagiain kamu.Tapi meskipun aku tidak ada didalam hidup kamu.Aku juga gak akan pernah tau apa yang aan terjadi pada kamu.Maafi aku,Ke” Andi menangis disamping tubuhku yang terbaring dirumah sakit.Andi lalu mengambil boneka yang pernah ia berikan padaku dan sengaja sudah aku isi dengan rekaman suaraku.Lalu Andi meninggalkanku dan memanggil keluargaku untuk disuruhnya masuk ke ruanganku.
“Keke.Akhirnya kamu sadar,Nak” ujar ibu senang melihatku.
“Ada yang ingin kamu sampaikan,Nak.Tulis saja disini.”Kata ayah sambil memberikan selembar kertas dabbolpoin kepadaku.Namun aku sudah tidak kuat memegangnya.
“Keke..kalo kamu ingin pergi dan tidur abadi,kami sudah ikhlas nak melepaskan kepergian kamu.Agar kamu lancar diperjalanan kamu” Ayah menitikkan air matanya.
Aku menunjukkan jari jemariku kepada mereka dengan angka 4 dan 1 yang berarti aku ingin Ayah,Ibu,dan kedua kakakku bisa menjadi keluarga yang utuh kembali.
Aku ingat ketika melihat ribuan bintang di langit bersama ayah di teras kamarku.Aku melihat satu bintang yang bersinar paling terang.Bintang itu namanya Sirius.Aku berharap bisa menjadi bintang seperti Sirius.Bersinar paling cerah diantara semua bintang.Aku ingin tahu seberapa besar aku dikenang oleh Ayah,Ibu,Kakak-kakakku,Teman-temanku dan semua orang yang pernah ku sayangi.
Tapi seperti teori yang sudah dijelaskan,karena Sirius memancarkan cahaya yang sangat terang,Sirius pun banyak mengeluarkan energi yang sangat besar.Jadi umurnya sangat pendek.Kini aku merasakan telah menjadi Sirius dan aku merasakan bahwa cahayaku telah mulai redup.Dan mungkin aku takkan bertahan lama lagi.Tapi aku senang,Tuhan mendengar doaku dan memberikan ku kesempatan untuk bernafas lebih lama.Meskipun akhirnya aku harus pergi meniggalkan orang-orang yang aku sayangi.
Aku ingin,keluargaku kembali utuh dan kembali saling mencintai seperti dulu.Semoga aku selalu dikenang di hati mereka.Kini aku telah kembai kepada Yang Menciptakan.Hidup tenang di alam sana.Semoga apa yang kualami takkan terjadi oleh siapapun di dunia ini.
LAHIR 19 JULY 1991- Wafat 25 DESEMBER 2006
ALBUM PERDANA KETIKA AKTIF : ALBUM RAME RAME ANAK IDOLA
KELUARGA : AYAH DAN 2 ORANG KAKAK LAKI LAKI.
PRESTASI : 1999 ANAK TELADAN INDONESIA
BEBERAPA PENGHARGAAN : MODEL DAN MENARI
———————————————————————
Surat kecil untuk Tuhan, surat terakhir gadis remaja penderita kanker ganas.
Tuhan ..
Andai aku bisa kembali..
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan ..
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada hal yang sama terjadi padaku ,terjadi pada siapapun.
Cuplikan itu menjadi sedikit bait dari sebuah tulisan yang ditulis seorang remaja penderita kanker Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak. Sebuah kanker ganas yang menyerang pada bagian wajah seorang gadis remaja bernama Gita Sesa Wanda Cantika. Umurnya masih 13 tahun saat dokter mengatakan kepada ayahnya bahwa putrinya hanya dapat bertahan selama 5 hari bila tidak melakukan operasi segera.
Hati ayah mana yang tidak hancur ketika tau jalannya operasi itu harus membuat sang putri kehilangan sebagian wajahnya. Sedangkan sang putri mulai bertanya mengapa diwajahnya mulai tumbuh gumpalan sebesar buah kelapa. Tak ingin melukai hati anaknya, sang ayah berserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke, panggilan gadis remaja aktif dengan sejuta prestasi model dan tarik suara. Namun perlahan Keke mulai menyadari dirinya bukan sakit biasa, ia sadar hidupnya tak mungkin akan bertahan lama dengan pandangan mata yang mulai buta oleh kanker.
Walau akhirnya ia tau ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan senyum kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah. Tuhan menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat.
Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil, Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker yang baru pertama kali terjadi pada putri Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di Dunia bertanya-tanya. Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke sadar nafasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya. Dokter menyerah terhadap kankernya, di nafasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini yang telah terjadi padanya,terjadi lagi pada siapapun.
SURAT KECIL UNTUK TUHAN
ANDAI Aku BISA KEMBALI
Aku INGIN TIDAK ADA TANGISAN
ANDAI Aku BISA KEMBALI
Aku TIDAK INGIN ADA LAGI HAL YANG SAMA TERJADI PADAKU
TERJADI PADA SIAPAPUN
TUHAN ANDAI Aku BISA MEMOHON
JANGAN ADA TANGIS DAN DUKA DI DUNIA LAGI
TUHAN ANDAI Aku BISA MENULIS SURAT UNTUKMU
JANGAN PISAHKAN Aku DARI SAHABAT DAN ORANG YANG Aku SAYANGIN.
Aku INGIN MENJADI DEWASA SEPERTI BURUNG YANG BISA TERBANG KETIKA IA DEWASA
Aku INGIN AYAH MELIHAT Aku KETIKA Aku MEMILIKI LAGI KEINDAHAN GERAIAN RAMBUT..
TUHAN SURAT KECILKU INI..
ADALAH PERMINTAAN TERAKHIKU ANDAI Aku BISA KEMBALI..
Nafasnya telah berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi. Ribuan air mata berjatuhan ketika biografi pertamanya dikeluarkan secara online. Pesan Keke terhadap dunia berhasil menyadarkan bahwa segala cobaan yang diberikan Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman. Perjalanan waktu, biografi Keke pun dipasarkan secara luas. Ditulis oleh Agnes Davonar, buku yang penuh dengan hikmah dan ketulusan ini diberi judul ” SURAT KECIL UNTUK TUHAN”.
Anisya Mayliana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar