Kamis, 11 September 2014

FIRST LOVE (CRAZY LITTLE THINGS CALLED LOVE)



Asal Usul
First Love (A Little Thing Called Love) (Thai: สิ่งเล็กเล็ก ที่เรียกว่า..รัก) (Sing leklek Tee reak wa... Rak), atau lebih dikenal sebagai Crazy Little Thing Called Love,adalah film komedi romantis Thailand. Film ini dirilis pada tanggal 12 Agustus 2010 di Thailand.

Daftar Para Pemain

1.    Pemeran utama

        ·            Baifern Pimchanok Luevisadpaibul sebagai Khun Nam

        ·            Mario Maurer sebagai Khun Shone

2.    Pemeran pembantu

        ·            Sudarat Budtporm sebagai Guru Inn


        ·            Tangi namonto sebagai Guru Phol

        ·            Acharanat Ariyaritwikol sebagai Top

        ·            Kachamat Pormsaka Na-Sakonnakorn sebagai Pin

        ·            Yanika Thongprayoon sebagai Faye

Sinopsis
Khun Nam (Pimchanok Luevisadpaibul) adalah seorang remaja memiliki wajah jelek, kulit gelap (sehingga di sebut “Bug Face”). Pada tahun pertamanya di M.1 (1 SMP), ia telah jatuh cinta pada seniornya di M.4 (1 SMA), Khun Shone (Mario Maurer). Dengan segala cara Nam melakukan sesuatu agar bisa melihat, berbicara dengan Shone yang notabene merupakan anak yang cukup populer

Teman akrab Nam (Cheer, Gei, dan Nim) membantu Nam untuk bisa mendapatkan Shone, dengan cara memakai buku "9 Resep Cinta" dan "Cara Senior Menyukaimu". Namun, Nam menolak usulan tersebut dengan alasan buku itu tidak masuk akal dan lebih memilih belajar untuk mendapatkan peringkat satu pada ujian akhir.

Ayah Nam merupakan seorang asisten koki di New York. Dan demi bertemu ayahnya yang telah beberapa tahun tidak kunjung pulang, Nam pun bertekad untuk serius belajar, untuk memperbaiki nilainya.          
Saat siang yang terik, Nam, Cheer, Gei, dan Nim sedang mengantri untuk membeli segelas minuman, dan tiba-tiba dua orang pemainbasket (Maew dan Ping) langsung datang dan menyelak dengan cara mendorong sehingga Nam, Cheer, Gei, dan Nim terjatuh, Shone melihat mereka dan langsung membeli empat gelas minuman untuk Nam, Cheer, Gei, dan Nim. Saat Shone sedang di gelanggang, tiba-tiba dua pemain basket tadi langsung memukul Shone. Kabar tersebut diketahui Nam setelah Gei dan Nim memberi tahunya. Mereka berempat langsung kembali ke gelanggang, dan menyadari Shone, Maew, dan Ping sudah pergi, dan Nam mengambil kancing yang terjatuh (Nam mengira kancing tersebut adalah milik Shone).
Setiap Nam ingin mendekati Shone, selalu ada seorang wanita (Faye) yang menyelanya, seperti pada saat Nam memberinya coklat tetapi mencair, Faye memberikan kue mangga pada Shone. Dan saat Nam ingin pulang bersama Shone, Faye berpura-pura kakinya terkilir agar pulang bersama Shone.
Cheer. Gei, dan Nim bersusah payah untuk membuat Nam menjadi cantik dengan berbagai cara namun sia-sia. Hingga pada saat pemilihan pengembangan diri (Ya, semacam kegiatan ekstrakurikuler), Nam yang pada awalnya memilih mengikuti kegiatan menari pun batal akibat ulah Faye yang menghinanya bahwa hanya orang cantik yang bisa ikut.
Hingga akhirnya, saat jam istirahat Nam yang tengah berjalan, di hadang oleh Faye yang ingin meminta maaf atas kejadian tadi dan memberikan segelas minuman soda kepada Nam. Namun dihentikan oleh Pin yang melihat Faye mencampurkan kecap asin dan cuka kedalam minuman tersebut. Dan itulah yang membuat nama Faye menjadi tercoreng dimata Shone.

Saat Nam kembali ke tempat duduknya, Guru Inn mendatangi mereka untuk meminta mereka menemuinya dan bergabung dalam klub drama. Nam bersama ketiga temannya yang menemui Guru Inn untuk menyampaikan alasan agar mereka tidak jadi ikut pun terpaksa batal karena Nam yang melihat Shone. Akhirnya, Nam dan temannya bergabung di klub drama.
Saat latihan drama, Nam terpilih untuk memerankan sebagai Putri Salju dalam drama Snow White and the Seven Dwarf. Hal tersebut dikarenakan kemampuan bahasa inggris Nam lebih baik daripada yang lain.
Untuk menunjang penampilan Nam sebagai pemeran utama, Guru Inn pun menyuruh Pin (teman Shone) untuk merias Nam secantik mungkin. Setelah Nam selesai di rias, dan menunjukkan hasilnya, Pin bertanya pada Shone tentang penampilan Nam. Dan Shone pun menjawab dengan cuek “dia terlihat sama, Snow White dengan kawat gigi”. Pernyataan yang menohok hati tersebut, membuat Nam ingin melepas kawat giginya.
Murid yang menjadi peran sebagai Pangeran belum datang dan Guru In memilih Shone untuk menggantinya, saat Shone ingin mencium Nam, Nam langsung berpikir bahwa itu bukanlah Shone lalu dia menepis dan jatuh dari tempat tidur, Shone langsung membantunya.
Setelah pementasan usai, dibelakang panggung terjadi pesta kecil-kecilan atas kesuksesan drama guru Inn. Nam yang tengah gembira kemudian menjadi bingung karena melihat apel yang telah tergigit dengan catatan bahwa tidak ada racun di apel itu. Hal itu membuat Nam yakin yang mengigit apel itu adalah Shone. Akan tetapi, setelah melihat Koy juga tengah memakan apel sambil memandang dirinya, Nam menjadi ragu.

Nam terpilih menjadi mayor drum band, atas permintaan Guru Inn. Ia ingin membuktikan bahwa Guru Inn adalah guru yang hebat. Setelah berlatih cukup keras, dan merasa ingin menyerah dalam beberapa waktu, akhirnya Nam sukses menjadi mayoret. Itu juga karena ia termotivasi dari Shone yang pada waktu itu sukses dengan tendangan penalty pertamanya.

Saat Valentine tiba, Nam mendapatkan banyak hadiah dari banyak lelaki, tapi dia tidak menyukainya, karena dia menunggu hadiah dari Shone, lalu akhirnya Shone memberi bunga mawar putih yang ternyata Shone mengatakan bunga itu merupakan pemberian dari temannya.

Dan saat sampai di rumah, Nam menemukan surat yang mengharuskan Nam pergi ke lantai 3 pada jam 4 sore, Nam mengikuti perintah itu, dan Shone menaiki tangga, menyusul Nam, Nam mengira surat itu pemberian dari Shone, yang ternyata surat itu dari Top, Top menyatakan cintanya pada Nam, dan menawarkannya menjadi pacar Top (didepan Shone) lalu Nam bertanya kepada Shone tentang apa yang dilakukannya, Shone hanya berkata bahwa dia hanya ingin bertanya, apa yang dilakukan Nam di atas dan pergi.
Saat Cheer ulangtahun, Teman-teman Top berkumpul (Nam juga ikut) Nam pergi ke jembatan untuk mencari Shone, Shone menceritakan dia pernah memegang tangan wanita yang jatuh dari panggung (Nam).

Lalu tiba-tiba Top datang, mereka bertiga kembali dan tiba-tiba kaki Nam terkilir, Top dan Shone membantunya, Top menggendong Nam. Setelah sampai di rumah, Nam langsung pergi ke rumah Cheer untuk merayakan ulangtahunnya, namun Cheer dan teman-temannya sedang tidak ada di rumah. Cheer, Gei, dan Nim merasa Nam lebih sombong karena Nam sudah bisa mendekati Shone.

Ake (kakak kelas Nam, teman Shone, Top, dll) ulangtahun, Nam diajak oleh Top untuk menghadiri pesta tersebut, Top dan Shone bercerita masa lalunya, saat kelas 5 mereka mencintai gadis yang sama, namun karena itu persahabatannya mulai rapuh dan akhirnya mereka sepakat untuk tidak mencintai perempuan yang sama, Nam terkejut mendengar hal tersebut.
Saat Top dan Shone berdansa, Top mengajak Nam untuk ikut, dan Top mencium Nam. Nam pulang bersama Top dan Nam mengatakan agar Top tidak pernah menjemputnya lagi dan Nam hanya mencintai 1 orang. Top menemui Shone, dan berkata pada Shone untuk jangan pernah pacaran dengan Nam, karena dia tidak mau sahabat karibnya pacaran dengan perempuan yang dia cintai.

Ayah Shone mengatakan Shone akan dipindahkan ke Bangkok dalam waktu dekat. Nam kembali bersama teman-temannya dan mengabarkan bahwa Nam mendapatkan peringkat 1, yang artinya Nam akan pergi ke Amerika.
Kelulusan sudah tiba, Nam menyatakan cintanya pada Shone di dekat kolam renang, Shone menerima bunga yang dikaitkan kancing oleh Nam, lalu Nam menyadari bahwa Shone sudah memiliki kekasih yakni Pin, Nam berbohong, mengatakan mereka berdua serasi dan saking gugupnya, Nam tercebur ke dalam kolam, lalu pergi meninggalkan Shone, dan Nam bertemu Pin lalu memeluknya.

Saat pulang, Shone bertemu manager Bangkok Glass di rumahnya dan menemukan kotak coklat yang masih tersimpan yang diberikan oleh Nam, Shone teringat pada Nam lalu membuka sebuah scrapbook yang berisi foto-foto Nam.
Ternyata hal yang dipikirkan Nam sangat berbeda dengan aslinya, seperti, Shone mengatakan saat drama, Nam terlihat sama saja yang berarti "sama saja, selalu cantik" dan Shone sangat senang sekali ketika memegang tangan Nam, lalu sebuah apel yang digigitnya sedikit (ternyata bukan Koy yang mengigit) dan bunga yang Shone tanam sendiri dari mulai masih biji menjadi bunga yang lebat, dan akhirnya dia mengatakan bunga tersebut merupakan dari temannya, karena dia merasa gugup, lalu saat Top menyatakan cintanya pada Nam, Shone pergi menuruni tangga dan putus asa, saat Nam menjadi mayoret, Shone rela berlari-lari untuk mengambil gambar Nam, lalu saat kaki Nam terkilir, Shone sangat ingin menggendong Nam, dan saat Top mencium Nam, Shone patah hati. Dan menaruh album foto tersebut didepan rumah Nam, karena keesokan hari Shone harus pergi ke Bangkok.
9 tahun kemudian, Nam menjadi designer terkenal di New York dan ia diundang oleh salah satu talk show, dalam talk show tersebut, Nam dipertemukan kembali oleh Shone yang telah berhasil dalam Bangkok Glass dan menjadi fotografer, Shone berkata bahwa kancing yang diberikan oleh Nam bukan miliknya, melainkan milik Ping, dan Nam bertanya apakah Shone sudah menikah, Shone menjawab dia sedang menunggu seseorang yang yang datang dari USA (Nam). Hal itu membuat Nam menangis terharu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar