
casino royale
Cast: Daniel Craig (James Bond), Eva Green (Vesper Lynd), Judi Dench
(M), Mads Mikkelsen (Le Chiffre), Giancarlo Giannini (Mathis), Jeffrey
Wright (Felix Leiter)
Film ini adalah film Bond pertama yang dibintangi oleh Daniel Craig.
Casino Royale mengambil waktu di saat-saat awal karier Bond, setelah
mendapat status double-o. Bagi yang tidak familier dengan Bond series,
singkatnya James Bond adalah seorang agen MI6, agensi intelijen Inggris
dengan kode 007. Mirip seperti agen CIA kalau di negerinya Barack
Obama. Sebenarnya saya juga hendak menyebutkan BIN, tapi saya kok agak
ndak yakin job-desc-nya sama :p
Di film kali ini Craig memerankan Bond sebagai seorang agen muda yang
masih bergejolak emosinya. Kalau mungkin Anda sering melihat Bond
sebagai seorang yang relatif tenang, elegan, dan playboy dalam film
sebelumnya. Bond kali ini kebalikan dari itu.
He still shags women, to get what he wants. Tapi dia jauh lebih dingin
even if it ends up getting her woman killed
. Dia digambarkan sebagai seseorang yang benar-benar mudah untuk
membunuh. Dalam tugas awalnya, dia bahkan bisa dengan santai
mengobrak-ngabrik sebuah embassy ketika hendak menangkap seorang
teroris.
Plot cerita Casino Royale berkisar pada misi MI6 untuk membongkar
sebuah komplotan raksasa yang dipenuhi teroris, koruptor, dll.
Lead
yang mereka temukan berawal dari teroris yang sempat disinggung di
atas. Petunjuk selanjutnya lalu mengarah pada seorang banker dunia
hitam bernama Le Chiffre (Mikkelsen). Le Chiffre dikenal sebagai
seorang pencuci uang (ndak pake detergen yah), atau bisa dibilang juga
sebagai seorang bankir yang menyimpankan uang dari para pelaku kriminal,
lalu memutarnya dalam meja judi pada Casino Royale yang ia miliki.
Dengan sokongan dana pemerintah melalui Vesper Lynd (Green), Bond
berusaha masuk ke dalam lingkar dalam Le Chiffre. Dan menantang Le
Chiffre langsung pada permainan poker. Pendekatan yang dilakukan Bond
seringkali terlalu terburu-buru, dan tidak sabaran. Tapi justru itu
menariknya film ini, karena membuat penonton melihat sisi lain dari Bond
yang tidak pernah ditunjukkan di film terdahulunya. Bahkan sifat Bond
yang biasanya dingin dalam menanggapi hubungan dengan wanita pun sedikit
berubah, setelah dia mengenal Lynd.
Secara keseluruhan, film ini asyik sekali untuk ditonton. Anda akan
dapatkan Bond yang berkejar-kejaran di atap2 gedung ala atlet
parkour. Aksi-aksi baku hantam yang seru, baku tembak, hingga aksi
garuk bola.
:p Seru sekali sebenarya. Tapi untuk saya pribadi, hehehe.. intriknya
kurang deh. Soalnya saya memang suka film yang mbulet, yang ada
twist-nya.
Dan Bond kali ini masih bisa dibilang lebih banyak aksi-nya
dibandingkan suspense dari misi-misi spionase-nya. Di tengah-tengah
film, kemungkinan besar Anda sudah tahu lah kira-kira film ini mau
dibawa ke mana.
Oh ya, kalo Anda berniat ingin menonton film Quantum of Solace.
Boleh juga kalo Anda tonton film ini dulu, karena alur cerita Quantum of
Solace merupakan lanjutan dari alur Casino Royale. Di sana juga banyak
disinggung mengenai kejadian dalam film ini. Termasuk hadir kembalinya
beberapa karakter yang membantu Bond dalam film ini. Begitu juga
komplotan raksasa yang sedang diinvestigasi Bond di Casino Royale,
nantinya juga akan muncul di Quantum of Solace. Akhir kata,
this
movie is worth watching after a long work hours. It’s explosive action
sequences will take your mind off those office problems, and leave you
wanting for more.
Soooo… Selamat menonton!
:)
Terkait
Casino Royale
Resensi Film: Casino Royale (8.0/10)
Tahun Keluar: 2006
Negara Asal: UK
Sutradara: Martin Campbell
Cast: Daniel Craig, Eva Green, Mads Mikkelsen, Judi Dench, Giancarlo Giannini
Plot:
Setelah memperoleh status double-O (licence to kill), James Bond
mengusut jejak jaringan terorisme internasional dari seorang perakit bom
di Madagascar, ke seorang associate di kepulauan Bahama, ke seorang
banker/penyandang dana di Montenegro, dan akhirnya ke seorang
liaison/penghubung dari jaringan tersebut di Venice, Italy (IMDb).
Sama
seperti personal computer yang perlu di-reboot kalau memorinya jenuh,
Casino Royale adalah "reboot" dari series James Bond -- menyediakan
timeline baru dan cerita yang bukan prequel (pendahulu) atau sequel
(lanjutan) dari film-2 Bond sebelumnya. "Reboot" ini memberi peluang
kepada filmmaker untuk mendefinisi-ulang pakem James Bond. Ketika film
ini dibuat, tokoh spionase yang sedang populer saat itu adalah JB --
bukan James Bond, tetapi JB yang lain, Jason Bourne. Maka tidak
mengherankan, James Bond kali ini tidak terlalu menonjolkan suaveness,
tetapi lebih ke agility (fisik dan mental yang cekatan). Dalam film ini,
Bond baru saja memulai kariernya sebagai agen double-O setelah berhasil
mengeliminasi agen ganda dalam tubuh MI6 -- dia nampak dingin dan
brutal. Namun demikian, bukan itu saja, dia juga menampilkan emosi yang
riel -- selanjutnya di dalam film, kita menemukan Bond yang bisa
simpati, bisa sakit, bisa kecewa, dan yang paling penting: bisa serius
dan bisa patah hati! (satu hal yang tidak pernah terjadi pada Sean
Connery atau Roger Moore -- dalam Bond mereka, semua percintaan yang
terjadi hanyalah "intermezzo" belaka, tidak pernah serius). Menengok ke
belakang secara penuh, penampilan Daniel Craig ini sesungguhnya mirip
dengan penampilan dua pendahulunya yang lain: George Lazenby -- yang
dalam filmnya, On Her Majesty's Secret Service (1969), dia mengawini
kekasihnya, dan Timothy Dalton -- yang dalam dua filmnya, The Living
Daylights (1987) dan Licence to Kill (1989), dia menampilkan kualitas
multi-dimensi: tidak hanya rileks dan suave saja, tetapi juga personal
dan emosional. Bedanya, sekarang penonton siap menerima kualitas
multi-dimensi tersebut. Dengan demikian, dari segi karakterisasi, ini
adalah improvement/kemajuan besar!
Bersetting
di Madagascar, Czech Republic (untuk Montenegro), kepulauan Bahama, dan
Italy, Martin Campbell berhasil ditarik kembali mengarahkan film ini
setelah sukses dalam Goldeneye (1995). Ditandai dengan karakterisasi
yang detil, Casino Royale juga berhasil menampilkan karakter-2 yang lain
yang standout:
1)
Judi Dench, sebagai M, walaupun muncul hanya di beberapa scene saja,
penampilannya efektif dan memberi kedalaman terhadap hubungannya dengan
Bond -- lebih dari sekedar atasan-bawahan, tetapi sebagai patron-protégé
(pengasuh-anak asuh). Sebelum ini, hubungan M dengan Bond melulu adalah
atasan-bawahan saja. Dalam film-2 Bond berikutnya, hubungan
patron-protégé ini dieksplorasi lebih lanjut.
2)
Eva Green, sebagai Bond girl, Vesper Lynd, walaupun muncul hampir satu
jam setelah film dimulai, wow ... what an entrance she made! Diawali
dengan prejudice/prasangka, sama seperti 'great love stories' yang lain,
chemistry antara Vesper dan Bond kemudian tumbuh dan berkembang.
3)
Mads Mikkelsen, sebagai musuh Bond, Le Chiffre, penampilan sinister
dengan air mata darahnya surely menempatkan dirinya di antara musuh-2
Bond yang paling well-cast -- bersama dengan Joseph Wiseman dalam Dr. No
(1962), Gert Fröbe dalam Goldfinger (1964), Donald Pleasence dalam You
Only Live Twice (1967), dan Curd Jürgens dalam The Spy Who Loved Me
(1977). Pemilihan Mikkelsen, aktor berpengalaman asal Denmark ini,
menunjukkan kepiawaian produser Bond dalam meng-cast aktor non-Hollywood
yang berpotensi. Sejak kemunculannya dalam film ini, penampilan
Mikkelsen dalam film-2 lokalnya selalu ditinjau oleh penonton
internasional.
4)
Giancarlo Giannini, sebagai kontak MI6, Rene Mathis, penampilan smooth
dan relax-nya juga efektif dan melengkapi palette warna hubungannya
dengan Bond dengan abu-2: kawan atau lawan? trustworthy atau
untrustworthy?
Karakter-2
pendukung yang lain: Jeffrey Wright sebagai agen CIA, Felix Leiter,
Simon Abkarian sebagai associate dari Le Chiffre, Alex Dimitrios,
Caterina Murino sebagai Bond girl, Solange, Isaac de Bankolé sebagai
kepala Lord's Resistance Army, Obanno, Sébastien Foucan sebagai perakit
bom, Mollaka, dan Claudio Santamaria sebagai pembawa bom, Carlos,
masing-2 memperoleh screen time/kesempatan untuk "bersinar". Sedang
Jesper Christensen sebagai Mr. White disimpan tetap misterius sampai
akhir film -- ditujukan sebagai link/penghubung ke film Bond berikutnya.
Selain
karakterisasi yang detil, Casino Royale menampilkan sequence-2 action
yang fun, a.l.: sequence Bond mengejar Mollaka di area pembangunan di
Madagascar, sequence Bond mengejar Carlos di bandara Miami, dan sequence
Bond membuntuti Vesper Lynd ke gedung kuno yang sedang renovasi di
Venice; tetapi yang paling memorable adalah:
1) Title sequence.
Tidak
seperti biasanya -- menampilkan montage siluet wanita tanpa makna
tertentu, title sequence dalam film ini menampilkan montage siluet Bond,
dengan latar belakang design kartu yang kompleks dan inovatif, yang
mencerminkan jiwa dan plot ceritanya, sekaligus melambangkan perjalanan
cinta Bond.
2) Bond bertemu Vesper Lynd untuk pertama kalinya.
Penonton
sama kagetnya seperti Craig ketika Green tiba-2 masuk ke dalam scene,
duduk di depan Craig, dan meluncurkan serangan verbal terhadapnya dengan
berondongan prejudice/prasangka, dibumbui dengan sarkasme di sana-sini
(seperti Elizabeth Bennet terhadap Mr. Darcy dalam "Pride &
Prejudice" :-)), membuat Craig gelagapan dan penonton menahan nafas
menyaksikan pertukaran dialog yang "menyesakkan" tersebut. Wow ... what a
spicy dan delicious exchange! :-) Subplot antara Bond dan Vesper ini
penting untuk mengimbangi kekerasaan yang ada dalam film ini, dimana
tanpa kehadirannya James Bond akan tergelincir menjadi seperti Jason
Bourne belaka.
3) Turnamen poker di Casino Royale.
Walaupun
sebagian besar penonton tidak mengerti permainan poker tersebut,
sequence ini berhasil mengajak penonton ikut deg-2an :-)
4) Bond disiksa secara kejam oleh Le Chiffre.
Scene
penyiksaan ini (bersama dengan scene fight Bond vs. Obanno di tangga
hotel Casino Royale), betul-2 meruntuhkan pakem escapism film-2 Bond
selama ini -- tidak ada lagi gaya Sean Connery atau Roger Moore yang
bercanda ketika tertangkap oleh musuh :-) Seakan-2 membangunkan penonton
dari mimpi indah selama ini bahwa pekerjaan agen rahasia adalah
pekerjaan yang sadis dan kotor.
5) Di akhir film, Bond berjalan mendekati Mr. White yang merangkak kesakitan setelah kakinya tertembak.
Musik
tema Bond dan introduction Bond yang legendaris disimpan sampai akhir
film, yaitu ketika Bond berjalan mendekati Mr. White yang merangkak
kesakitan, seraya memperkenalkan diri: "The name's Bond. James Bond." --
menciptakan klimaks untuk karakter Bond. Wow, what a climactic ending!
Last,
but not least, walaupun David Arnold sudah mengiringi film-2 Bond sejak
Tomorrow Never Dies (1997) dengan musiknya yang indah, baru kali ini
dia berhasil menyamai pesona musik inspirator-nya, John Barry. Musiknya
romantis, dengan pas menangkap perjalanan cinta Bond dan Vesper yang
ill-fated tersebut.
"Reboot"
dari series James Bond ini adalah kejutan yang sangat positif. Beberapa
elemen yang terasa out-of-date mengalami definisi-ulang, tetapi
semuanya tetap berada dalam batas-2 pakem James Bond.
Petualangan
non-stop dari awal sampai akhir, Casino Royale adalah correct balance
of all Bond elements. Penulis dengan percaya diri (dan senang hati)
memberi rating film ini minimal sama dengan, atau bahkan lebih dari,
Goldfinger (1964).
Salute, salutare, salut!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar